2010 Tahunnya Social Media

Seperti tak tertahankan lagi, tahun 2010 memang menjadi tahun dimana social media semakin diperhitungkan.  Setelah 2009 diwarnai dengan berbagai kehebohan di social media, sebut saja gerakan mendukung Bibit-Chandra lalu movement mengumpulkan koin untuk Prita yang secara luar bisa berhasil terkumpul sebanyak 650 juta serta Joko Anwar yang ‘terpaksa’ telanjang karena sudah terlanjur janji di twitter kalau followernya tembus 3000 waktu itu.

Di 2010, social media telah menjelma menjadi media.  Malah setiap kita ingin tahu tentang berita apapun, kita tinggal liat di twitter.  Facebook juga semakin mapan dan Indonesia menjadi Negara nomer 2 pengguna FB terbesar dibawah Amerika.  Saya ingat waktu sedang melintas Pacific Place dan saya melihat orang berhamburan.  Saya buka twitter dan di timeline saya sudah penuh dengan info adanya gempa.  Bahkan kalau saya tidak lewat Pacific Place pun berita tentang gempa akan mendatangi kita.  Bukan kita lagi yang mencari berita 😉

Mau nonton bioskop, kita tinggal ketik… Nanti malam mau nonton film ini.  Kalau rata-rata teman kita di social media tidak menyarankan film tersebut, bisa jadi kita goyah juga ya 😉 Atau bagaimana kita penasaran karena semua orang memuji musikal Onrop! Sehingga akhirnya ikut beli tiket dan nonton walau event tersebut tidak pasang iklan TV maupun cetak.

Youtube juga semakin populer dan mainstream untuk orang kebanyakan di Indonesia.  Kalau Saykoji sukses dengan tembang Online lantaran lagu tersebut di-upload di Youtube hingga akhirnya lagu tersebut di-kontrak oleh digital label dr.m kemudian mendapatkan kontrak dengan IM3 untuk produk terbaru mereka HP Nexian Online. The rest is history.

Tahun 2010, Youtube kembali berkibar lewat video lipsync dari Sinta & Jojo untuk lagu Keong Racun yang ditonton 5 juta views.  Selain mendapat tawaran iklan, mereka juga akan segera meluncurkan album 🙂  Lalu ada Gamaliel & Audrey yang tampil membawakan berbagai lagu orang dan sukses menarik 1 juta views lewat lagu Telephone milik Lady Gaga.  Kini Gamaliel & Audrey sudah dikontrak oleh major label Sony Music.  Saya yakin di 2011 akan lahir lebih banyak lagi talent lewat media yang benama Youtube ini, walau mudah-mudahan tidak akan ada lagi kehebohan video mirip artis seperti 2010 ya 😉

Salah satu yang sukses memanfaatkan word of mouth melalui social media adalah Holycowsteak.  Dengan berani mereka menjual Wagyu Steak seharga 90.000 Rupiah di pinggir jalan.  Namun berkat positive WOM yang mereka dapatkan di socmed kini mereka sudah mampu membuka cabang bentuk rumahan di bilangan Senopati.  Maklum Wagyu Steak biasanya dijual seharga 250.000 Rupiah di café maupun hotel.

Bukan hanya perusahaan kecil, perusahaan besar pun ada yang sukses dengan socmed.  Siapa lagi kalau bukan ice cream Magnum dari Walls.  Mereka sukses memadukan socmed dan traditional media.  Ice Cream ini ludes dimana-mana seiring dengan orang-orang menggunakan avatar yang berlumuran coklat dari Magnum dan iklan TV mereka tayang.

Belum lagi bicara soal buku Marmut Merah Jambu milik Raditya Dika yang konon pre-sale lewat twitter hingga 25.000 copies.  Atau buku perdana milik saya Creative Junkies pun sukses jadi best seller lantaran social media.  Saya pribadi bahkan tidak menggunakan iklan koran sama sekali.  Buku kedua saya pun, Keep Your Light On! Black Innovation Award langsung naik cetak lagi di hari pertama edar ke toko-toko buku nasional.

Jadi saya rasa 2011 juga akan semakin di-dominasi oleh mereka yang mampu secara kreatif memanfaatkan social media sehingga mendapatkan hasil yang maksimum.  Ingat Social Media adalah CONVERSATION. Kita harus mampu menciptakan conversation yang menarik untuk dibicarakan.  Untuk itu kita juga harus rajin mendengar.  Listen real good.

Yang pasti naiknya social media tidak akan membuat traditional media tenggelam.  Kecuali traditional media yang menolak untuk ikut dalam arus social media.  Holycowsteak semakin heboh justru saat masuk liputan Koran nasional.  Video mirip artis semakin banyak ditonton justru setelah masuk media televisi.  Dan brand-brand seperti Holycowsteak maupun musikal seperti Onrop! nantinya saat menjadi besar juga akan pasang iklan.  Ingat Es Teler 77 dan Martha Tilaar yang dulu juga mulai dari kecil dan tidak punya budget iklan kan 😉

The good thing about social media yang semakin mainstream dan impactful adalah…. Hanya produk yang baik yang bisa bertahan, karena yang tidak baik langsung dibahas tanpa ada filter…. artinya menguntungkan kita sebagai konsumen.  Namun hati-hati… produk yang baik dan benar belum tentu menarik untuk dibicarakan… so be creative and keep on innovating to create new meaningful product or service and let other people do the talking 😉  Good luck di 2011…!!!

9 Comments

  1. Social media memang lagi naik daun ya. Client pun ada yg serius, ada yg sekadar ikut punya. Saya pun masih harus blajar banyak ttg social media marketing. Is there any limitation? How to measure if a social media campaign works well or not?
    Thanks for the article.

    1. Hi Angeline…. Kalau saya sendiri pake engine yang namanya Sitti… bisa di google more info tentang Sitti.
      Namun kalaupun tidak pake Sitti, intinya kita harus rajin mendengar… saya sendiri banyak ide baru untuk Buku CJ saya dari pembaca CJ baik yang pro maupun kontra… 🙂
      Thank you for reading and give comments 🙂 stay in touch…

  2. wah setuju banget ni, social media sudah menjadi basic need ni
    wah ditunggu sharing bagaimana caranya (how to) memaksimalkan social media biar benar2 efektif dan efisien 🙂

    1. hsaring selanjutnya soal social media mungkin sebatas yang saya lakukan ataupun Creative Junkies lakukan… maklum saya juga bukan ahlinya untuk social media… kalau dilihat di kanan bawah blog saya ada logo optimized by thinkweb… jadi saya juga banyak tanya ke mereka 🙂

    1. Hello Yodhia…

      Untuk OMG sendiri kalau bikin social media campaign untuk client biasanya akan kolaborasi juga dengan digital agency 🙂

      Tapi ke depannya, saya akan coba share beberapa ide-ide menarik yang layak di social-media kan…

    1. 2016 tentunya social media masih mendominasi namun yang menarik mediumnya terus bergeser dan Facebook tampaknya kembali menjadi yang utama selain instagram. Twitter perlu bounce back seperti masa Facebook menurun. Snapchat sudah pakai Wadiyo?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.