Bersiaplah, karena kesempatan sering datang mendadak

Saat ini saya sangat berharap Chelsea bisa menjadi juara Champions League atau at least juara Piala FA.  Bukan karena saya penggemar Chelsea, namun karena saya sangat senang melihat performa pelatih utama sementara mereka, Roberto Di Matteo.

Di bawah kepemimpinannya, Chelsea hanya kalah sekali, tiga kali imbang dan 10 kali menang, termasuk saat membantai Tottenham Hotspur di semifinal Piala FA 5-1 dan secara dramatis berhasil menumbangkan Barcelona di semifinal Champions League dengan skor 1-0.

Bisa jadi kalau Chelsea berhasil juara, posisi Di Matteo bisa jadi dipermanenkan.  Kejadian ini juga membawa ingatan saya ke saat dimana saya menjadi Asst. General Manager di Hard Rock Café Jakarta.

Kalau dipikir-pikir, tidak mungkin saya menjadi General Manager lantaran owner HRC di Asia selama itu, selalu mengangkat General Manager yang berasal dari Amerika ataupun Singapore.  Belum pernah di jaman tersebut ada General Manager yang merupakan orang lokal di kota dan negara tersebut.

Namun saya tetap bekerja dan belajar. Saya tidak mau jadi ban serep, saya selalu bersiap dengan berbagai pemikiran saya sendiri dan tidak sekedar mengikuti perintah-perintah dari GM.  Saya kerap mengusulkan berbagai inovasi demi kebaikan banyak pihak.  Saya terus belajar dari orang-orang di luar HRC yang sukses.

Banyak yang bilang, kenapa sih capek-capek, kerjakan saja sesuai jabatan.  Yup, seringkali kita hanya mau bekerja sesuai dengan jabatan dan gaji yang kita terima.  Padahal dengan bekerja lebih dari jabatan kita, kita bisa belajar.  Sehingga saat kesempatan tersebut datang, kita sudah siap.

Sering lho, kesempatan mendadak datang, namun atasan tidak melihat kita siap untuk posisi tersebut.

Sama seperti Roberto Di Matteo, dia memanfaatkan kesempatan yang ada.  Saya sendiri, saat itu juga ‘hanya’ diberikan title General Manager Ad Interim.  Jadi saat orang-orang kasih saya selamat, saya bilang tunggu sampai saya full promoted.  Bisa jadi saya tetap Asst. GM.

Namun saya berhasil membuat HRC Jakarta mencetak profit double dibanding tahun sebelumnya di tahun pertama saya menjadi GM Ad Interim, sehingga title GM pun saya raih.

So apapun posisi kita, try to give it all.  Jangan hitung-hitungan…

Roberto Di Matteo saat masih menjadi anak buah Villas-Boas

15 Comments

  1. “dengan bekerja lebih dari jabatan kita, kita bisa belajar. Sehingga saat kesempatan tersebut datang, kita sudah siap.”

    “Sering lho, kesempatan mendadak datang, namun atasan tidak melihat kita siap untuk posisi tersebut.”

    “So apapun posisi kita, try to give it all. Jangan hitung-hitungan…”

    once again I need this 🙂 thank you mas

  2. Halo Kak Yoris, salam kenal

    Walaupun aku tidak mengikuti perkembangan sepak bola, tapi judul artikel kakak sangat menginspirasi aku utk dapat memanfaat kan waktu sebaik2 nya dan memberikan yang terbaik.
    Yang pasti setiap hari adalah waktu untuk belajar dan berkembang ke arah yang lebih baik 🙂

    Kak, aku yakin kakak juga sangat terbuka untuk hal2 baru terutama di bidang New Commounication, yang dapat menunjang pekerjaan kakak sekarang.

    Aku ada mengirimkan sebuah Video Email ke contact@yorissebastian.com
    Bisa tolong kakak cek?
    Sebenarnya ini adalah berupa penawaran “tools” dalam media Promosi dan Komunikasi.

    Nanti jika kakak memiliki pertanyaan setelah melihat Video Email tersebut, kakak bisa menghubungi aku di nomor yang tertera di tempelate video tersebut.

    Terima kasih kak 🙂

  3. Menarik sekali idenya untuk selalu belajar terus menerus, tidak mengenal kondisi yang ada..salut Buat Pak Yoris Sebastian..telah menjadi inspirasi bagi banyak kaum muda..termasuk saya…

  4. Nice! Dan Chelsea pun Juara 🙂
    Izin share inspirarional story nya di Rockto.com yah 😉

  5. sudah lama saya mengikuti tulisan dan pemikiran Anda, dan harapan saya adalah saya bisa menerapkannya dalam hidup saya.

    1. Good luck and stay in touch… seperti yang dibaca di blog ini banyak kisah nyata dari para pembaca blog ini ataupun pembaca buku Creative Junkies yang sukses karena kreatif.

  6. SPEECHLESS…
    “Banyak yang bilang, kenapa sih capek-capek, kerjakan saja sesuai jabatan. Yup, seringkali kita hanya mau bekerja sesuai dengan jabatan dan gaji yang kita terima. Padahal dengan bekerja lebih dari jabatan kita, kita bisa belajar. Sehingga saat kesempatan tersebut datang, kita sudah siap.”

    Ini jadi pegangan gw banget sejak gw sekolah, sampai akhirnya barrier itu dtgnya dari..hubby 🙁 .. Suddenly felt dragged to the start line with high expectation to bring the package (family) the finish line 🙁 .. (cant help, jdnya curcol).. *garuk2tembok..

    hmm,kudu balik ke prinsip semula nih klo mau BENERAN SUKSES..
    THANKS SO MUCH YAA.. 😉

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.