Black Innovation Awards (2) Mirip bukan berarti Contek

Saya cukup senang dengan makin besarnya animo masyarakat dengan event yang memasuki tahun kedua di tahun 2008 ini. Dua tahun menjadi juri, tahun depan OMG Creative Consulting dipercaya untuk melengkapi tim yang ada sebagai Creative Event Planner, so for sure I will need lots of input from you guys who loves Creativity especially Black Innovation Award.

Masih sangat jarang event-event seperti ini dan saya sangat yakin in the future peserta BIA bisa menciptakan sesuatu yang berguna dan akan diproduksi masal dan dikenang sepanjang masa.

Banyak masukan ke blog saya ini mengenai kemiripan produk yang masuk final dengan barang-barang yang sudah ada di internet. Tentu ini menjadi tanggung jawab moril dari para peserta untuk tidak mengambil ide dari produk yang sudah ada. Karena itu kalau diperhatikan biasanya 4 pemenang BIA selalu sifatnya berguna dan sangat Indonesia.

Mengutip quote dari Bernice Fitzgibbon, “Creativity often consist of merely turning up what is already there” Jadi selama produk tersebut tidak copy paste, masih ada kemungkinan untuk produk tersebut masuk final apalagi kalau reason-nya sangat Indonesia.

Ide yang mirip sangat mungkin keluar dari beberapa orang yang berbeda walau tidak necessary salah satunya nyontek. Salah satu yang baru-baru ini heboh adalah Bagi-bagi Uang 100 Juta dalam peluncuran buku Tung Desem Waringin yang awalnya ingin dilakukan di Parkir Timur Senayan 1 June lalu. Berbagai pro dan kontra timbul dan sebuah email juga masuk dari salah seorang pengamat creativity bahwa acara serupa sudah dilakukan 25 Januari 2008 lalu di Jerman oleh Marco Hilgert seorang pengemudi truk yang menang kontes radio dengan hadiah sebesar 100.000 Euro (sekitar 1,4 Milyar Rupiah).

Kontes tersebut sangat sederhana, apa yang anda akan lakukan bila anda diberikan uang 100.000 Euro? Ada yang rela dirontokkan semua giginya atau ada yang berani berenang di kubangan limbah. Marco menang lantaran menjawab, saya hanya akan ambil 25% dan sisanya akan saya bagi-bagikan pada orang lain. Sementara semua orang bernapsu mendapatkan 100.000 Euro untuk dirinya sendiri, Marco masih memikirkan orang lain.

Walau Marco membagikan uang di akhir Januari – beberapa bulan lebih awal dari Tung Desem bagi-bagi uang, saya toh positive thinking bahwa yang dilakukan Tung Desem walau mirip tapi tidak meniru Marco. Terkadang ide bisa mirip namun selama context maupun reasonnya beda, sah-sah saja. Kecuali ada radio station yang lantas latah bikin quiz radio dengan hadiah 100 Juta dengan pertanyaan Quiz, “Apa yang akan kamu lakukan bila mendapat 100 Juta Rupiah?” Itu baru namanya copy paste ;-p

10 Comments

  1. Correct Me if I am Wrong: Sangat setuju dengan Bernice Fitzgibbon, “Creativity often consist of merely turning up what is already there” dan Yoris “Terkadang ide bisa mirip namun selama context maupun reasonnya beda, sah-sah saja. ” Karena artinya kita masih mampu menghargai “proses” sebelum ide itu muncul..Jujur aja, ‘ide-ide’ di sekitar kita memang sering menginspirasi, kok…Asal pakai usaha (observasi, see-judge-act, dll), masih halal… misalnya kalau mau yang “Indonesia” ya harus kenal dulu “Indonesia”. Dan..”meniru” itu “cuma” cara belajar yang paling mendasar lho (ingat waktu bayi kita belajar panggil “papa mama”?).. Jadi, “piracy” memang ‘haram” tapi inovasi itu “harum”… 😛

    Salam,
    baru-bisa-banyak-bicara-sedikit-bekerja

  2. sayang kalau 2014 ini libur saya sudah banyak menyiapkan untuk ikutan lomba tapi ya mau gimana lagi

Leave a Reply to bagus agung ws Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.