Creative Collaboration Daft Punk Wins Grammy Awards

Saya selalu suka dengan kolaborasiDan di berbagai seminar dan workshop saya selalu tekankan pentingnya anak-anak muda kreatif untuk menimba ilmu dari para senior mereka.  Anak muda kreatif tidak boleh sombong dengan kreativitas merekadan melupakan para senior yang punya wisdom kuat di bidang mereka masing-masing.  That’s why saya dulu bikin rubrik “Creative Junkies Meet The Maestro” di majalah Intisari, dimana sebulan sekali saya bertemu dengan para maestro di bidang mereka masing-masing.

Namun yang dilakukan oleh Daft Punk bukan sekedar menimba ilmu.  Apa yang mereka lakukan?

Mereka berkolaborasi secara langsung! Yup, lagu “Get Lucky” yang memenangi Grammy Awards 26 Januari lalu dibuat dengan kolaborasi langsung dan menampilkan Nile Rodgers sebagai gitaris lagu tersebut.  Nile Rodgers yang lahir tahun 1952 ini memang dikenal sebagai gitaris band legendaris Chic di era tahun 70an.  Nile belakangan lebih sibuk sebagai produser, komposer dan arranger.

Belum lagi lirik lagu ini ditulis oleh Paul Williams. Siapa dia? Paul Williams yang kelahiran tahun 1940 ini adalah penulis lagu-lagu The Carpenters.  Sehingga kombinasi menjadi pas saat mereka menggandeng Pharrel Williams, rapper kelahiran tahun 1973 yang bukan saja piawai bernyanyi namun juga bekerja sebagai fashion designer.

Daft Funk sendiri terdiri dari duo cowok yang seumuran dengan Pharrel Williams.  Thomas Bangalter (3 Januari 1975) dan Guy-Manuel de Homen-Christo (8 Februari 1974) mereka sudah malang melintang di dunia musik sejak tahun 1997 dengan album perdana mereka Homework.

Daft Punk bukan saja kembali ke era tahun 1970an namun benar-benar berkolaborasi dengan 2 nama besar di era tahun tersebut.  Vokalis tentunya perlu yang muda namun untuk gitaris dan lirik tidak masalah.  Inilah contoh nyata kolaborasi lintas generasi yang tampaknya bisa jadi trend baru di dunia musik.  Bukan saja berbeda umur namun juga dengan berbagai ragam latar belakang.

Ada banyak sekali peluang untuk berkolaborasi tua dan muda.  Sayangnya seringkali yang tua nyaman dengan generasi tuanya. Dan yang muda merasa ada gap dengan denerasi tua.  Padahal kalau dikolaborasikan akan luar biasa.

Terima kasih untuk Grammy Awards, yang hadir ke 56 kalinya dan terus menjadi garda terdepan untuk menjaga kualitas musik di Amerika khususnya dan dunia pada umumnya.  Mereka sangat professional dan independent.  Salah satu dari sekian banyak contohnya adalah mereka memenangkan Adele karena kualitasnya dan kini Daft Punk yang membawa lagu era 70an kembali ke masa modern.

Dulu kita ada Penghargaan Musik Indonesia dari MTV namun kini sudah tidak ada.  Saya berharap di kemudian hari akan ada ajang award yang mengedepankan kualitas dan mampu jadi patokan untuk industri musik Indonesia. Semoga…

1 Comment

  1. Suka bgt sama Daft Punk! Meski kmrn ‘bisu’ dan gak bisa kasih speech (hehe) tapi karya mereka yg satu ini bener2 a work of masterpiece and a real example of a successfull collaboration indeed! Smooth abeezz… Don’t forget pas di Grammy jg ada Stevie Wonder…tambah ossumm dan undeniably surprising! Kok ya kepikiran lgsg ngajak seorang legend. :p nggak nanggung2…

    PS : jadi angkatan 74-75 masih muda dong ya mas 🙂 dan di musik, success is never too late!

Leave a Reply to nanisha Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.