Momentum Lebaran

permen-fox

Melihat produk-produk yang ada di supermarket menjelang Lebaran, jadi kepikiran… kenapa ya Lebaran selalu diisi dengan perang discount? Kenapa tidak diciptakan produk-produk baru yang hanya dijual di Jakarta dan diluncurkan menjelang Lebaran sehingga orang-orang yang pulkam alias mudik bisa membawa produk-produk tersebut sebagai oleh-oleh dari Jakarta.

Jadi by design, produk-produk baru tersebut hanya di jual di Jakarta sehingga kalau dibawa pulang menjadi ‘sesuatu’ untuk mereka yang di daerah.  Harga bisa sedikit premium khusus menjelang Lebaran dan perlahan setelah Lebaran harga menjadi normal karena sudah disebarkan di seluruh Indonesia.  Hitung-hitung ‘Launch’ duluan di Jakarta 😉

Sama seperti uang Rp. 2000 baru yang mungkin akan jadi primadona tahun ini hehehe… di daerah sudah ada belum sih uang pecahan Rp. 2000?

2 Comments

  1. iya tuh mas…
    uang Rp.2000 jadi primadona sekarang,
    kemarin ibu saya aja nukarin uang Rp.300.000 jadi pecahan Rp.2.000 hahaha
    buat di kasi ke tetangga2 dan sodara…

    apalagi mas kalo di terminal sekarang lagi tren (jasa penukaran uang)hahaha
    Rp.100.000 di tukar dengan Rp.90.000 uang recehan, mereka ambil untung rata2 sepuluh ribu, atau mungkin 10% dari uang yang di tukarkan!!
    saya juga blm tau jelas sih…
    😉

    wah setuju tuh mas sama idenya…
    produk baru pada saat lebaran!!
    hehe, jadi pas bawa ke kampung, d sana blom ada jenis yang ky gt!!

    apa lagi mas kalo menurut saya, seru juga kali yah kalo misalnya ada sebuah produk yang muncul 1 tahun sekali, dan produk itu bisa untung juga walaupun cm 1 tahun sekali, kaya BC bar mas yoris yang buka cuma jum’at dan sabtu tapi bisa dapet untung juga…
    hehehe,

    misalnnya aja produknya cuma muncul 10 hari sebelum lebaran!!
    target pasarnya untuk orang2 yang mau mudik dan atau memberikan parsel,
    hehe

    kaya contohnya aja, kue “PUTU,Lupis, timun suri dll..” hanya muncul di bulan puasa misalnnya, tapi yang nyariin banyak!!

    seandainya kita bisa merubah mind set masyarakat bahwa, lebaran ataupun ramadhan identik sama sebuah produk, mungkin produk tersebut bisa menjadi primadona baru di setiap lebaran dan Ramadhan berikutnya!!
    hehe
    🙂

  2. Satu ide Out-of-the-box yang sangat menarik dari Mr. Yoris.

    Akan tetapi, mungkin banyak faktor yang mengakibatkan selalu terjadinya perang discount saat Lebaran menjelang.

    1. Terjadinya impulse-buying di barang-barang kategori low-involvement (tidak berisiko jika terjadi salah beli, karena kurangnya info produk) karena daya beli “agak meningkat” dengan adanya THR

    2. Sementara itu, perang antar brand juga terjadi di channel sales, sehingga diperlukan stimulus agar konsumen tertarik. Dan rasanya, konsumen Indonesia masih mempunyai karakter price-sensitivity yang tinggi, sehingga diskon memegang peranan penting.

    3. Target sales dari principal (dan distributor) juga harus dicapai, sementara hari kerja yang tersedia cukup pendek (kurang dari 25 hari kerja), sehingga terjadi push-sales di channel yang mau tak mau, harus dengan Trade Discount juga.

    Oleh karena itu, ide Mr.Yoris untuk launching product bertepatan momentum lebarang agar menjadi oleh-oleh pulang kampung, mungkin baiknya adalah produk yang berkategori high-involvement, dan niche market.

    Demikian opini saya.

    LIM

Leave a Reply to Lim Heru Harliman Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.