Deklarasi Mega Pro Rakyat

Walau sampai saat ini saya masih belum menentukan pilihan capres saya dan walaupun 5 tahun yang lalu saya tidak mencoblos Mega sebagai capres saya, namun sebagai praktisi kreatif… harus saya akui dari semua deklarasi capres tahun ini, yang paling ok adalah deklarasi MegaPro di Bantar Gebang.

megawati-deklarasi

Karena selain tempat deklarasinya sesuai dengan tema kampanye mereka “Mega Pro Rakyat” tetapi juga mempunyai nilai word of mouth yang tinggi.  Walau mereka masih dalam level pertama yaitu membicarakan tapi belum masuk pada level kedua yaitu mempromosikan.

Masih perlu dilihat program-program konkrit dari dari pasangan capres ini apakah sesuai dengan tema mereka “Mega Pro Rakyat” sehingga kita akan ikut mempromosikan tema tersebut.  Kalau sampai terjebak retorika, tema ini tidak akan ‘dimakan’ oleh rakyat.

Turunan-turunan penting, misalnya bagaimana men-terjemahkan “Mega Pro Rakyat” ke pemilih muda yang jumlah 34 juta?

Saya masih ingat kampanye Adang-Dani di Pilkada lalu, dengan tema “Benahi Jakarta” sebuah tema yang sungguh seksi untuk warga Jakarta.  Sayangnya saat kampanye mereka tetap membuat Jakarta macet.  Bayangkan kalau pada saat kampanye mereka mengerahkan kadernya untuk membantu mengatur Jakarta supaya tidak macet, sesuai dengan tema kampanye mereka.

Banyak hal yang konkrit yang perlu dijual ke calon pemilih.  Rakyat sudah bosan dengan janji-janji retorika yang tidak konkrit.

jkwircaver

Deklarasi Jusuf Kalla – Wiranto juga bagus karena sesuai dengan tema “Lebih Cepat Lebih Baik” sebuah tema yang sangat menggambarkan Pak Jusuf Kalla sebagai sosok yang cekatan dan cepat dalam mengambil keputusan sesuai dengan latar belakang sebagai mantan pengusaha.  Deklarasi di tugu Proklamasi menggambarkan tokoh proklamasi yang juga dengan waktu cepat memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.  Again, tingkat word of mouth nya tidak sebesar deklarasi Bantar Gebang.

sbyboedionodalam_0

Deklarasi Susilo Bambang Yudhoyono – Boediono juga bagus dan sebenarnya memulai babak baru dalam sejarah deklarasi yang selama ini biasa-biasa saja.  Deklarasi ini pula yang mungkin membuat tim Mega Pro berpikir keras hingga bisa lahir ide Deklarasi Bantar Gebang.  (competition creates creativity 😉 Mungkin kalau sejak kampanye pemilihan anggota legislatif sudah dilakukan PDIP hasilnya bisa lain 😉

Deklarasi partai Demokrat ini mengingatkan kita dengan deklarasi Obama yang kebetulan berasal dari partai bernama sama walau tidak berhubungan, IMHO deklarasi ini kurang selaras dengan tema “SBY Berbudi” maupun tema “Lanjutkan.  Walau harus diakui dari deklarasi ini, kita bisa melihat bahwa sebenarnya Bapak Boediono sebagai cawapres cukup memukau dengan dengan acceptance speech-nya dan membawa harapan besar bagi orang-orang yang ingin dipimpin juga oleh orang pintar dari non partai yang latar belakang akademisi.

Yang pasti dibanding deklarasi-deklarasi sebelumnya, ketiga pasang Capres-Cawapres telah melakukan deklarasi luar biasa.  Namun postingan ini untuk menunjukkan level word of mouth dari masing-masing.

Sekarang bangaimana tim sukses meneruskan level word of mouth berikutnya, supaya para calon pemilih tidak hanya membicarakan, tapi juga mempromosikan dan bahkan ‘berjualan’ capres-cawapres ke teman-temannya calon pemilih lainnya.

People do trust their friends, right?

5 Comments

  1. hmm…tertarik dengan kata2 “level word of mouth”…OK juga yaa klo para capres dan cawapres punya mental “talk less, do more..” or “100% action”..

    aku pribadi berharap yang terpilih maupun ga terpilih bisa naik ke level berikutnya…ACTION!

  2. CAPRES DAN CAWAPRES MULAI SALING SERANG

    Hardikan, kecaman, hinaan mulai dilakukan para capres dan cawapres. Tim sukses pun tak mau ketinggalan, mulai melancarkan aksi balasan.

    Mendengar kata demi kata aksi tersebut, hati serasa miris jadinya. mereka saling memburukkan, membingungkan saling serang mempertontonkan pola kampanye yang tidak sehat.

    Sempitnya fikiran tim sukses pemenangan capres dan cawapres tentang strategi dan karakter calon yang diusung semakin terlihat jelas. Mereka tidak menjelaskan kepada publik apa visi dan misi capres dan cawapresnya. Yang terjadi saling serang, saling memburukkan, debat kusir. Semua yang dilakukan justru akan semakin memperparah keadaan.

    Dalam mata khayal, terbayang bagaimana jika budaya saling menyerang ini berimbas ke tingkat bawah. Semua bisa menimbulkan gesekan antar simpatisan calon. Yang kalah akan terjajah, marah, sehingga menimbulkan tawuran antar pendukung.

    sumber:http://asyiknyaduniakita.blogspot.com/

  3. Vox Populi Vox Dei, Suara Rakyat adalah Suara Tuhan. Bagi saya ketiga pasangan calon pemimpin tertinggi di Indosesia ini sangat menarik, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Ketiganya mempunyai komitmen yang kuat terhadap NKRI, UUD 45 dan Pancasila, tidak sektarian (punya hati mendua—,meginginkan dasar negara berdasarkan agama tertentu}. Jadi siapapun yang terpilih kita wajib mendukungnya, karena pada hakekatnya itulah kehendak Tuhan Semesta Alam, (Maaf ….kadang-kadang hanya diaku Tuhan agama X saja)

  4. inilah capres indonesia sebenarnya yg tak bisa dikte oleh pihak manapun yg serakah,, megawati kuatlah? tuhan slalu menyertaimu

Leave a Reply to usep saptono Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.