Facebook

Membaca majalah Fast Company menobatkan Facebook perusahaan paling top di tahun 2007 saya rasa tidak salah. CEO Mark Zuckerberg, bukan saja mampu membuat 41 juta orang seluruh dunia bergabung di dalam social network web – yang sering disebut web 2.0 ini – padahal baru diluncurkan 3 tahun yang lalu. Ia juga mampu menolak tawaran pembelian seniai 1 Milyar dollar amerika dari Yahoo.

Saya sendiri baru bergabung beberapa bulan lalu dan saat saya menulis kolom ini baru 42.000 orang di Indonesia yang bergabung, namun kurang dari 1 bulan sebelumnya jumlahnya baru 20.000 sehingga bisa dilihat seberapa cepat pertumbuhan pengguna facebook disini.

mark-zuckerberg-facebook.jpg

Saya jadi ingat sebuah quote dari Bernice Fitzgibbon, “Creativity often consist of merely turning up what is already there”. Amazon.com juga bukan yang pertama menjual buku di internet. BreadTalk juga bukan yang pertama menjual roti. Bakmi GajahMada tentu bukan yang pertama menjual mie.

Menjadi kreatif tidak selalu harus menjadi yang pertama. Sekarang saya lebih baik tidak menjadi yang pertama, kalau akhirnya malah tidak siap diluncurkan. Project Goliath, proyek musik terbaru saya malah sudah 1 tahun dipersiapkan karena memerlukan riset dan sistim yang kuat sebelum benar-benar diluncurkan.

Dulu, saya menonton konser Ruth Sahanaya di TIM tahun 1994. Sejak saat itu saya bermimpi membuat program musik mingguan dimana artis Indonesia punya kesempatan konser selama 1,5 jam di Hard Rock Café. Kala itu, sangat jarang artis local punya kesempatan seperti Uthe menggelar solo konser. Rata-rata diundang hanya untuk nyanyi 2-3 lagu hits mereka saja. Baru di tahun 1996, lahir program signature Hard Rock Café Jakarta, I Don’t Like Monday.

“Jadi nggak papa dong kita me-too?” begitu pertanyaan banyak orang saat saya mengatakan kreatif tidak selalu menjadi yang pertama. Yes, tidak apa-apa selama kita membuatnya jauh lebih baik dari brand yang pelopor. Bisa itu dari fungsinya, dari cara akses, dan dari banyak hal lain yang bisa anda riset dari para pengguna.

Banyak orang yang simply hanya copy and paste lalu dirubah-rubah sedikit dan diberi logo baru dan langsung berperang dengan harga. Begitulah kebanyakan.

Air Asia dan low cost carrier lainnya, secara kreatif merubah harga jual dengan menghilangkan biaya-biaya yang tidak perlu. Malah kalau sempat ke Malaysia, coba pergi ke Tune Hotel yang sepertinya milik Air Asia juga. Hotel ini merupakan low cost hotel, jadi kalau mau sabun bayar lagi, mau shampoo bayar lagi. Terkadang benar juga ya, kita sudah membawa sabun dan shampoo namun harga kamar kita sudah termasuk harga sabun dan shampoo yang tidak kita pakai.

Dengan mau sedikit capek, berpikir kreatif, lahir banyak produk atau service yang akhirnya diminati dan dibicarakan orang banyak. Word of mouth is very powerfull.

Seperti halnya facebook, mereka bisa besar karena kekuatan customer, Mark Zuckerberg dengan kreatif membuka facebook untuk berbagai application untuk masuk ke dalam facebook. Saat ini ada lebih dar 4000 application yang bisa kita tambahkan ke facebook sesuai keinginan customer. Hal yang tidak dimiliki oleh friendster, myspace dan web 2.0 lainnya karena mereka ingin menguasai customer sendirian.

‘Every person is a creative person’ termasuk Mark yang hanya college dropout.
So you don’t have to become the first one, but be a better one differently. Start today, my friend.

Diambil dari majalah Clear – kolom YORISSAYS every person is a creative person

2 Comments

  1. ilike your statement and very agree with you, every person is creative. Let’s keep our mind open and think of something creatively 🙂 what we need is a will to think creatively.

Leave a Reply to Candra (Brandster Indonesia) Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.