Saya sengaja menunggu untuk posting di hari pertama, kebanyakan orang masuk kerja di Indonesia. Walau ada segelintir teman yang kemarin sudah masuk kerja. SELAMAT TAHUN BARU – ibarat sebuah buku baru dengan tebal 365 hari, hari ini baru lembar ketiga. Yup, semua orang sebenarnya adalah penulis buku dari kehidupan mereka masing-masing. Sadar tidak sadar setiap hari kita sedang menulis kisah masing-masing. Apakah kita ingin kisah kita biasa-biasa saja atau kita ingin kisah kita tidak biasa. Semua berpulang pada kita sendiri.
Kenapa kali ini judulnya start creating yourself?
Karena sejak menjadi penulis buku dan keliling dari kota-kota dan akhirnya mulai berkenalan dengan begitu banyak orang, saya terlalu sering menemukan anak muda yang membuang waktu mereka untuk mencari passion mereka. Tidak ada yang salah dengan mengejar passion, namun kalau setiap tahun pindah kerja – setelah 4 tahun berlalu sering sekali mereka juga tidak menjadi apa-apa.
Saya sendiri beruntung karena selalu bekerja sesuai dengan passion saya dan saya pun lumayan sering pindah-pindah pekerjaan. Maklum proses mencari jati diri. Mulai jadi pemain basket lalu jadi fotografer dan reporter lalu loncat jadi marketing setelah itu pemimpin bisnis di industri kreatif dan pada akhirnya menjadi konsultan kreatif dan penulis buku seputar kreativitas.
Yang tidak banyak ditulis oleh media adalah setiap pekerjaan yang saya kerjakan kira-kira sekitar 3 sampai 4 tahun saya total di bidang tersebut. Saya selalu mencoba memberikan yang terbaik di bidang yang sedang saya tekuni. Dan tanpa saya sadari semuanya punya benang merah yaitu kreativitas. Nah, kalau saya beruntung dan tidak sengaja, lewat buku Generasi Langgas saya ingin berbagi untuk para pembaca sehingga bisa dengan sengaja ‘menciptakan’ diri mereka.
Saya memperkenalkan sebuah kata yang sama singkatnya dengan passion, namun punya kekuatan 4 kali lipat yaitu IKIGAI.
Ikigai memiliki arti a reason to wake up each morning. Orang Jepang percaya setiap orang memiliki ikigai, sesuatu yang sangat penting, sebuah alasan untuk menikmati hidup. Passion hanyalah salah satu bagian dari ikigai dan bukan pertanyaan pertama yang perlu dijawab:
- What you are GOOD at?
- What you LOVE?
- What the world NEEDS?
- What you can be PAID for?
Nah passion ada di pertanyaan kedua, karena kita sebaiknya fokus pada kekuatan kita. Setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan. Nah perhatikan apa saja yang kita bagus? Kalau misalnya ada 3 hal yang bagus dari perjalanan hidup kita selama ini, baru pilih yang mana yang paling kita sukai? Yang mana yang kita paling passionate? Dan ini juga penting, apakah dunia membutuhkannya? Teman saya kini mendalami bisnis kesehatan, di saat yang tepat karena tren healthy living sudah mulai merebak, car free day dimana-mana. Coba kalau dia jalankan 5 tahun yang lalu? Orang belum menyisihkan budget untuk kesehatan. Dan yang terakhir, kalau kita tekuni bidang ini apakah di masa yang akan datang akan mendatangkan uang sesuai yang kita harapkan?
Jadi banyak juga yang sudah mengetahui passion mereka dan menghabiskan terlalu lama di bidang yang mereka sukai namun tidak menghasilkan uang. Atau ada yang menghasilkan uang namun tidak sesuai dengan yang mereka harapkan. Harapan orang beda-beda lho ya, tidak selalu harus besar. Namun banyak juga yang mengeluh denga pekerjaan mereka yang pendapatannya gitu-gitu aja. Padahal ya memang industrinya seperti itu. Saya misalnya tidak bisa bandingkan gaji saya sebagai GM Hard Rock Cafe dengan GM di televisi nasional, wong revenue saja beda bumi dan langit.
Ikigai kan artinya a reason to wake up each morning, jadi kalau kita bisa menemukan sweet spot dari 4 pertanyaan tersebut – akan membuat hidup kita lebih bermakna. Saya tidak pernah sulit bangun pagi untuk berbagai pekerjaan yang saya lakoni sekarang karena saya sudah menemukan ikigai saya. Saya mendapatkan uang sesuai yang saya harapkan karena dunia membutuhkannya dan merupakan pekerjaan yang sesuai dengan kekuatan saya dan tentunya saya sangat sukai.
Jadi, berhentilah mencari – mulailah menciptakan diri kita. Saya tidak bilang itu akan singkat namun kalau kita mulai menciptakan diri kita berdasarkan ikigai kita masing-masing, tentu lebih terarah dan kita lebih menikmatinya. Beberapa kisah nyata yang saya masukkan ke buku generasi langgas, memastikan bahwa ikigai sangat penting.
Selamat mencoba, selamat mengisi lembaran baru di 2017. Mungkin salah satunya adalah memaksimalkan pekerjaan yang sudah ada di tangan, apalagi kalau ternyata sudah kita lakoni sekian lama. Pengalaman kerja adalah salah satu kekuatan kita lho.
9 Comments
Ikigai, setuju 1000 persen
Dan gak ada kata terlambat untuk mulai menciptakannya
toss Niluh 🙂 spread the inspiration ya
Inspirative 🙂
bisa jadi yang kita tekuni sekarang baru kerasa buahnya di taun2 berikutnya, thanks artikelnya mas Yoris
yes tapi jangan sampai yang kita tekuni sekarang bertahun-tahun kemudian memang secara industri tidak akan menghasilkan 🙂 choose wisely 😉
Aku baru baca artikelnya, sangat inspiratif. tertarik banget dengan kata “start creating”. mas yoris sy ingin menanyakan beberapa pertanyaan , boleh minta email? terima kasih.
bisa email ke zul(at)alwaysomg.com
Terus peka ya dengan kondisi sekitar 🙂
Bang Yorris…bravo utk tulisan2nya
Saya ikutin anda dgn membeli buku2 keren anda (the last one belum..)
Semua inspirasional terutama bagi anak2 muda milenial yang sedang getol2nya menjawab pertanyaan2 kehidupan hari ini dan (mungkin) esok.
Bagi saya yang sudah tidak muda lagi, merupakan text book yang baik untuk memandu menghadirkan kreativitas bagi putri kami.
Bravo…