Investing in Seminar

Saya semakin percaya bahwa semua orang pada dasarnya punya kreativitas di dalam dirinya. Semakin sering saya keliling memberikan workshop atau sharing session dan makin terlihat bahwa sebenarnya banyak orang kreatif yang tinggal diasah akan menjadi sangat kreatif.

Dari beberapa tugas kelompok dalam workshop, terlihat bibit-bibit kreatif yang tampil dengan ide-ide brilian. Kadang cuma kurang kepercayaan diri saja.

Jadi menjawab pertanyaan banyak orang, bagaimana bisa kreatif? Salah satunya adalah rajin ikutan seminar. Bagus, kalau HRD perusahaan ada budget khusus sehingga anda bisa ikut tanpa keluar biaya sendiri. Kalaupun dengan uang sendiri anggap itu sebagai investasi. Selain itu usahakan untuk memberikan kelas untuk anak buah anda. Ada quotes: “I Hear – I Forget, I See – I Remember, I do – I Understand”. Jadi dengan membuat seminar kecil-kecilan di kantor atau di lingkungan anda, sebenarnya anda akan semakin mengerti materi seminar yang anda ikuti.

Kalau ada yang bilang, seminar sekarang kan mahal-mahal. Well, mahal itu kan relatif tapi kalo memang budget pribadi anda belum mencukupi untuk ikut seminar, sebenarnya anda bisa mencicil lewat kartu kredit anda, seperti layaknya mencicil produk electronic. Kena sedikit bunga tapi knowledge anda bertambah apa salahnya. Kan sekarang bisa tinggal telpon, rubah pembayaran jadi cicilan tetap berbunga rendah.

Lagipula ikut seminar bukan hanya menambah ilmu tapi juga menambah kenalan dan memperluas network kita. Tak jarang dari ajang kenalan saat coffee break or makan siang, kita malah dapat prospect untuk pekerjaan kita. Nggak jarang jumlah investasi seminar malahan jauh lebih kecil dibanding deal yang akhirnya terjadi setelah seminar dengan orang yang baru kita kenal disana.

Apalagi kita cukup beruntung di Indonesia harga seminar masih tergolong murah dibanding seminar di luar negri. Terakhir saya ikutan seminar Music Matters di Hongkong yang harganya US$ 750 per person untuk 2 hari. Dan sold out sebelum acara berlangsung. Maklum, para pesertanya memang sudah sadar untuk invest in knowledge. Hampir semua unsur dari industri musik asia hadir disana. Selain menambah ilmu juga menambah kenalan.

Music Matters 2007 Hongkong

Dan kita juga cukup beruntung karena speaker international juga sudah mulai sering mampir dan unjuk gigi di Jakarta. Moment seperti ini harus dimanfaatkan karena banyak ilmu yang bisa kita dapatkan. Kalau saya orang daerah, saya tidak akan ragu untuk datang ke Jakarta.

“Lantas saya harus mengambil seminar apa?” Kalau budget aman sih, ambil semua seminar yang pembicaranya sudah terkenal dan bagus membawakannya. Tapi kalau ada batasan budget, tentu sebaiknya dipilih yang sesuai dengan pekerjaan saat ini agar dalam waktu dekat hasilnya sudah bisa dirasakan.

Ada quotes yang bilang “You can become creative when you have a lots of idea” Nah, salah satunya cara saya untuk mendapat banyak ide dengan ikut seminar-seminar. Ikutan seminar bukan untuk langsung dapat jalan keluar dari masalah anda, tapi biasanya dengan ikut seminar kita bisa terpancing untuk mendapatkan ide-ide baru. Jadi jangan contoh-contoh di seminar di copy & paste ke dalam perusahaan kita, terkadang tidak selalu cocok.

Ingat, kreatif itu bukan turunan tapi kebiasaan. Jadi harus terus dilatih. So what are you waiting for? Join a seminar that will inspire you, my friend.

Diambil dari majalah Clear – kolom YORISSAYS every person is a creative person

3 Comments

  1. bang yoris,setelah saya baca tulisan ini,saya seperti mendapat oase di tengah2 gurun…gini nih…kita sedang jalanin persiapan untuk create workshop tentang wine…kalo aja semua peserta punya pemikiran seperti anda tentunya saya tidak perlu pesimis seperti saat ini…kita ingin mengundang yohan handoyo( penulis secret of wine ) tapiii,sampai kita mendapatkan venue acara ini,satrupun email kita ke dia belum dapet respons sama sekali…kira2 apa bang yoris bisa bantu??? termasuk kasi masukan mungkin??? fyi: the eventt will be held on 29 may 2008…so we need your reply as soon as possible…please…

  2. mungkin emailnya salah? coba tanya2 ke majalah yang berhubungan dengan wine, mungkin wartawannya punya no telpon atau email Yohan Handoyo yang lebih akurat.

    atau cari di facebook? linked? sekarang kan jamannya social networking ;-p

Leave a Reply to Handoko Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.