Secretary or Personal Assistant

Foto diatas adalah karakter Wilhelmina Slater sebagai Chief Editor Mode Magazine di tv series Ugly Betty.  Hampir semua pembaca blog saya ini, mungkin sudah pernah menonton serial ini, namun mungkin banyak yang tidak sempat nonton episode dimana secara tidak sengaja ditunjukkan bahwa Wilhelmina Slater ternyata dulunya ada PA dari Editor in Chief Mode Magazine jaman dulu.

Saya jadi teringat dengan banyak sekali kisah dari orang sukses di Indonesia yang ternyata dulunya sempat jadi Personal Assistant seorang boss yang sukses juga.  Yup, kalau seorang secretary atau PA mau menangkap ‘cara berpikir’ si boss bukan hanya ‘melayani semua permintaan’ si boss. Sebenarnya dia suadah dapat pelajaran yang amat luar biasa.  Tidak sedikit Secretary yang kemudian menjadi General Manager bahkan sebagai Business Partner dari si boss.

Sama seperti di OMG Consulting, Dyna Natalia my Personal Assistant sekarang beranjak menjadi seorang Project Manager dan belajar memegang beberapa project di OMG.  Bukan tidak mungkin di kemudian hari, Dyna menjadi Business Partner saya kalau performance-nya terus meningkat.  Apalagi Dyna selalu ikut memberikan ide untuk tim OMG walaupun dulu tidak memegang satu project pun.

Karena itulah OMG Creative Consulting is now looking for a new Secretary yang suka dengan berbagai hal yang kreatif dan punya kesempatan berkembang in the future. Caranya?

1. Lulusan sekolah secretary atau punya pengalaman secretary in the past

2. Great English will be an advantage

3. Usia maksimal seperempat abad.

Gampang kan? Kirimkan your CV plus your past achievement to Dyna@alwaysomg.com

Untuk pembaca blog yang juga tau orang terkenal yang dulunya secretary atau Personal Assistant dan kini jadi pemimpin perusahaan, please let me know ya. Thanks.

marc-injects-wilhelminas-botox

9 Comments

  1. Hi, dulu saya pernah kerja di sebuah perusahaan rokok di Indonesia dan mengenal salah seorang direktur disana yang ternyata dulunya adalah personal assistant dari pemilik perusahaan tersebut, ternyata memang benar cara berpikirnya sangat dipengaruhi oleh cara berpikir pemilik perusahaan tersebut.

  2. Kl sy agak melenceng. Dia dulu supir, tp deket dg bos. Skrg buka usaha rent car dan travel tp cr managenya persis seperti bosnya dulu dan dia tergolong sukses dan jd partner bos klo lg kekurangan mobil. Ga jarang disetirin ma dia sbgai bentuk penghormatan pd si ex bos.
    Maaf melenceng dr PA tp scr ga langsung dia dulunya sll jd asisten bos secara ga langsung

    1. Masih inline kok sama postingan saya 🙂 Sebenenarnya supir juga bisa maju karena sering ‘nguping’ percakapan boss. Ingat film Sabrina? Supirnya selalu ikut beli saham yang boss-nya beli.

  3. Hi Pak Yoris, Perkenalkan saya Sekretaris Bu Avi, yang belum lama Pak Yoris dan Mba Dina jumpai dikantor kami.
    Senang sekali saya bisa membaca artikel ini… beberapa orang menganggap bahwa job as a secretary/personal assistant is just like “pembantu” versi eksekutif. Tapi justru mereka salah yaa Pak.. secretary/personal assistant justru adalah peluang untuk bisa sukses jika memiliki kemampuan yang di asah dan menangkap pola pikir si boss.. See you there Pak Yoris!

    1. betul sekali Via… dan kalau nonton series Ugly Betty justru karena boss-boss yang super galak itulah para Executive Assistant makin tertempa dan slowly but sure selalu usahakan untuk kreatif dan jadi problem solver untuk para boss. Bukan sekedar menerima perintah dan menjalankannya. Go extra mile namun selalu double check inisiatif yang mau kita jalankan. Good luck 🙂 sampai ketemu lagi

  4. Hallo kak yoris
    Senang bisa baca buku oh my goodness dan 101 cerative notes. Lebih dari itu saya pengen ngundang kakak ke bali untuk mengisi seminar di perguruan tinggi di Bali.
    Boleh minta contact personnya ngga kak untuk tanya lebih informasi seminar?
    Terimakasih kak yoris. Salam creative 🙂

  5. Terima kasih untuk postingannya.

    sedikit ingin bercerita, saya adalah seorang personal assistant to director (baru), dan sebelumnya saya adalah seorang marcomm di perusahan yang sama.

    direksi saya pernah bilang, cita-cita kamu ngin menjadi apa. dan saya menjawab dalam hati ingin menjadi pemimpin perusahaan dengan sikap yang bijak yang tetap rendah hati.
    ya dalam hati, saya hanya berani menjawab dalam hati, karna khawatir dianggap ya begitulah.
    dan saya menjawab yang umum menjadi lebih baik dari sebelumnya.

    dan di perusahaan ini juga, ada salah satu manager, dan dulunya adalah seorang reseptionist, kemudian karena dedikasinya dan kemauan untuk belajar tidak kenal usia, sehingga beliau berada di posisi sekarang.

    terima kasih untuk sharingnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.