Business Plan 2017 : Learning From China Super League

Akhir tahun begini, saya jadi ingat masa-masa saya masih bekerja. Lho memangnya sekarang sudah tidak bekerja? Sekarang sih masih, tapi sekarang lebih santai karena tidak perlu bikin business plan dan tidak perlu bernegosiasi ke pemilik perusahaan agar target tahun depan tidak terlalu tinggi. Maklum perusahaan saya sekarang ramping. Karyawan hanya 5 ditambah saya hanya berenam.

Namun lantaran tidak pernah bikin business plan lagi, saya jadi lebih fresh dan banyak ide out of the box karena tidak terjebak rutinitas. Misalnya kalau melihat perkembangan China Super League yang setiap tahun terus berkembang dengan pesat.

Tahun ini saja mereka memecahkan rekor transfer dari semua major league di Eropa, sebesar lebih dari 200 juta euro. Belum lagi berbagai pelatih tingkat dunia sudah mereka datangkan. Sebut saja Sven Goran Erikson,

Semua ini demi visi China untuk menjuarai Piala Dunia tahun xxxx dan kompetisinya pun dirancang sedemikian rupa menuju visi tersebut. Pemain asing hanya boleh 5 orang dimana hanya 4 orang yang boleh bertanding dan tidak diperbolehkan ada kiper asing.

Tidak ada batasan maksimum untuk transfer fee, tidak seperti peraturan European Financial Fair Play dan bukan tidak mungkin di kemudian hari China Super League jauh lebih populer dari English Premier League.

Jadi selain visi bangsa tercapai, sebenarnya China lagi-lagi mendapatkan keuntungan komersial. Lalu hubungannya apa dengan business plan?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.