Experience Macau

ys-grand-lisboa-macau-low.jpg

“A World of difference, the difference is Macau” begitu slogan Macau Government Tourist Office. Saya awal Januari lalu sempat liburan ke Macau 3 hari 2 malam. Sebenarnya nggak sengaja, harusnya saya hanya liburan tahun baru dari tanggal 30 Desember hingga tanggal 4 Januari namun gara-gara tiket SQ saya waiting list dan hingga menjelang berangkat masih wait list juga, akhirnya saya ambil yang pasti-pasti aja, tiket confirm pulang tanggal 7 Januari.

Sampai di Hongkong, harga-harga kamar hotel masih melambung tinggi. Daripada saya kelamaan di Hongkong, kebetulan saya belum pernah ke Macau dan promosi mereka di Indonesia belakangan ini cukup gencar. Demikan pula di Hongkong, promosi Macau sangat gencar. Makin senang karena informasi di internet sangat jelas dan informatif. Sebagai orang Indonesia, kita tidak perlu visa dan dari hongkong sangat mudah ke Macau dengan menggunakan turbo jet ferry yang harganya relatif murah dan pelabuhannya bisa didatangi dengan gampang dengan MTR.

Serunya, Macau tidak hanya menawarkan kesempatan untuk Judi, mereka menawarkan banyak tempat wisata mulai dari bangunan-bangunan bersejarah seperti Gereja Katolik peninggalan Portugal dan temple peninggalan penduduk lokal. Belum lagi makanan-makanan yang relatif lebih murah daripada Hongkong (padahal Hongkong saja sudah murah).

Saya tidak menyangka, 3 hari ternyata tidak cukup. Namun karena harus kembali ke Hongkong lalu ke Jakarta sesuai tiket pesawat yang sudah confirmed, terpaksa saya tinggalkan Macau. Saya percaya soon bukan tidak mungkin Macau akan mengalahkan Las Vegas. We’ll see…

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.