Sepulang dari Dubai beberapa minggu lalu, akhirnya saya memutuskan untuk browsing sebenarnya bagaimana sih peraturan mobilephone setelah pesawat mendarat? Soalnya saat naik Singapore Airlines beberapa kali dan terakhir dengan Emirates, kedua airline ini memperbolehkan penumpang untuk menyalakan mobilephone setelah pesawat mendarat dengan selamat.
Apalagi sekarang ini rata-rata jarak dari landasan ke gate cukup jauh, time is more valuable than money. Sayang sekali kalau waktu tersebut tidak bisa dipergunakan untuk menelpon supir, menelpon orang di rumah atau langsung cek email penting misalnya and for some people langsung update status 🙂
Lalu bagaimana dengan safety? Apa tidak membahayakan? Kan biasanya baru boleh setelah pesawat berhenti dengan sempurna?
Tenang saja, wong namanya juga pesawat telah mendarat dengan selamat. So artinya pesawat sudah safe. Jadi kita memang harus menunggu announcement dari pramugari yang bertugas.
Setelah browsing, ternyata peraturan ini diawali oleh British Airways yang minta ijin kepada Civil Aviation Authority dan sejak itu berbagai airline juga mengikutinya.
Jadi beberapa minggu lalu saat saya mendarat di Bandara International Soekarno Hatta, dengan pesawat Emirates dari Dubai – setelah pesawat mendarat dengan selamat, pramugari langsung mempersilahkan penumpang untuk menyalakan mobile devices walau tentunya tetap remain seated.
4 Comments
Sebenarnya mobile-phone ataupun perangkat elektronik dua arah itu mengganggu sistem komunikasi dan navigasi di dalam pesawat (tidak pernah dan amit2 jangan, sampai membuat sebuah kecelakaan fatal) di luar negeri pun rata-rata penumpang sudah diperbolehkan menggunakan Alat komunikasi setelah pesawat keluar dari landasan (jadi dalam kecepatan yang aman) karena komunikasi pilot dengan menara pengawas cukup minim setelah itu dan pesawat sudah dalam kondisi yang ‘lebih aman’. Namun kampanye yang dikatakan di rata-rata perusahaan penerbangan Indonesia bahwa masih tidak diperbolehkan ini cukup aneh menurut saya, karena FAA Amerika pun sekarang sudah memperbolehkan Mobile phone dipergunakan (namun saya kurang tau sampai mana batasnya) apalagi kalo menggunakan kalimat “jangan nyalakan HP nanti jatuh pesawatnya, walaupun itu flight mode” it’s ridiculous dengan cara berpikirnya masyarakat kita dan menyampaikan sebuah pesan keamanan justru mencemaskan. dan lagi satu hal, kenapa semua alat elektronik tidak boleh dipakai ketika pesawat lepas landas dan mendarat itu bukan karena akan membuat pesawat jatuh, melainkan penumpang diminta concern trhadap keadaan pesawat di luar ketika proses kritikal seperti itu apabila ada keadaaan darurat mereka bisa respon secara cepat.
mungkin ini sebagian cerita saya sharing karena saya sangat concern dengan dunia penerbangan dan salah satu anggota komunitas penerbangan Indonesia, dan berharap penumpang di Indonesia bisa lebih ‘cerdas’ dan baik menanggapi isu-isu tentang penerbangan kita.
terima kasih, mas yoris sudah mengangkat topik ini. masih banyak yang bisa dibahas tentang topik seperti ini, mungkin suatu saat bisa bertemu dan ngbrol tentang itu.
salam,
@AWmazing_
Apalagi dalam beberapa bulan ini kebetulan sering diundang klien naik maskapai luar negri dan sama-sama mendarat di Cengkareng, namun informasi keselamatannya beda 🙂 Jadi rasanya gimana gitu…
Yes semoga someday bisa ketemuan ya… Andi Wibowo.
waktu saya naik delta beberapa kali pas di amerika juga boleh menyalakan hp sesaat setelah mendarat, jadi sepertinya memang aman2 saja ya 🙂
iya… apalagi sekarang kan jarak dari pesawat landed ke gate suka jauh… semakin sering travel, malah kayaknya tinggal di Indonesia aja deh yang masih disuruh matikan handphone pas pesawat mendarat 🙂