Akhirnya kita memiliki terms lokal untuk istilah “David vs Goliath”. Tak lain dan tak bukan adalah “Cicak vs Buaya” yang beberapa saat terakhir ini semakin mencuat gara-gara Markas Besar Polri resmi menahan dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah pada Kamis 29 Oktober 2009.
Saat saya menulis postingan ini, sudah 567.059 member bergabung di “Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung Chandra Hamzah & Bibit Samad Riyanto dan saya yakin akan terus bertambah. Terlepas dari apakah Bersalah atau Tidak kita yang berada diluar Sistem mungkin merasa terganggu dengan kejadian demi kejadian yang menimpa Chandra dan Bibit, Bukan tidak mungkin kasus semacam ini seperti gunung ES, sesungguhnya mungkin banyak Chandra dan Bibit yang lain yang juga mengalami nasib yang sama. Padahal saat ini KPK mendapat sambutan positif dari berbagai pihak termasuk pihak luar negri. Sayang sekali bila akhirnya KPK tidak bergigi lagi.
David vs Goliath memang selalu menjadi tema favorit untuk word of mouth. Masih segar di ingatan kita kasus Prita vs RS. Omni International. Atau bahkan waktu SBY vs Taufik Kiemas kala SBY mencalonkan diri menjadi Presiden. Selama yang lemah ditindas, issue ini akan menarik dan sangat cepat tersebar bak virus. Apalagi saat ini, era social media membuat pergerakan berita menjadi lebih cepat lagi.
Kalau dulu kita harus mencari berita. Kini berita yang mendatangi kita 😉 So perlu sekali kita memahani word of mouth method ini supaya kita tidak seperti Buaya or RS. Omni 🙂
2 Comments
Hai Ris. Yang punya ide pertama kali soal analogi Cicak vs Buaya tu siapa sih? Ketahuan ga nyimak nih. Soalnya klo David & Goliath kan emang ada cerita/ legend-nya… Thx.
kalau dilihat gambar yang ditampilkan… disitu ada gambar Bapak Susno Duadji dari kepolisian yang pertama kali melmeparkan kata-kata, “Cicak kok mau lawan Buaya”