Golden Tickets Obama

Minggu lalu adalah minggu yang padat buat saya.  Sejak buku Creative Junkies diluncurkan jadwal saya memberi seminar dan workshop jadi banyak sekali, ditambah  jadwal interview untuk promo buku.  Belum lagi jadwal consulting saya yang juga tetap sibuk.  Saya sedang menggarap project mall di Medan, mixed use property di Makassar, Timezone, BIA Book of Innovation dan masih banyak lagi.  Namun karena semuanya adalah hal yang saya suka maka tidak terasa capeknya.

Jumat jam 4 sore, sebuah email masuk dari Jakarta SocNetwork dengan title [U.S Embassy, Jakarta] Golden Ticket Audition.  Wah, event Golden Ticket Obama yang berhadiah napak tilas ke 3 kota di Amerika ternyata jalan lagi.  Mungkin karena kedatangan Obama juga diundur.  Soalnya sudah lama sekali saya mengirim essay ke panitia.

Email invitation diterima Jumat sore, acara Minggu pagi jam 8.  Well, kesempatan seperti ini kan tidak sering.  Saya sudah sering ke Amerika namun untuk napak tilas ke 3 kota yang bersejarah buat Obama pasti akan memberi saya banyak inspirasi.

Perjalanan yang disponsori oleh Kedubes AS ini akan mencakup kunjungan ke Hawaii tempat Obama dilahirkan.  Selain itu, pemenang akan dibawa ke Chicago tempat Obama memulai karir politiknya dan Washington D.C. dimana Obama kini menjadi Presiden Amerika Serikat.

Kebetulan saya cukup sering menulis Obama di blog saya maupun membicarakan inspirasinya dalam berbagai seminar saya.  Jadi bukan karena lomba ini saja saya mulai menulis soal Obama.  Belum ketemu saja sudah sering dapat inspirasi, apalagi kalau bisa ikut napak tilas. Wah keren…

Walau banyak comment di twitter maupun facebook yang complaint karena format acaranya tidak jelas dan takut dikerjain, saya tetap mantap untuk ikut audisi Golden Ticket Obama.

Bahkan minggu pagi yang harusnya buat saya istirahat sejenak, karena Sabtu kebetulan saya full sekali mulai dari Workshop Femina BNI disambung shooting Kick Andy dimana saya menjadi narasumber lalu malamnya ada kawinan Indraguna dan Dian Sastro.  Minggu saya harus memberi workshop lanjutan Femina BNI pukul 1 siang.

Melihat undangan audition pukul 8 pagi.  Wah kayaknya bisa nih dari jam 8 sampai 12 siang saya alokasikan untuk audisi baru setelah itu ke Crowne Hotel untuk memberikan workshop.

Ternyata setelah mengisi formulir, para peserta audisi diminta mengerjakan tes tertulis tentang pengetahuan umum seputar Obama dan Amerika.  Dari tes tertulis tersebut terpilih 24 orang yang akan maju ke babak interview. Dan saya termasuk dalam 24 orang tersebut.  Setiap orang akan di-interview selama kurang lebih 10 menit.

Saya masih bisa ikut babak interview, asal saya diberikan jadwal interview yang pertama.  Interview sebentar 10-15 menit setelah itu masih cukup waktu untuk saya ngebut ke Crowne Hotel.  Awalnya hal tersebut sudah di iya kan oleh seorang panitia namun pada akhirnya tidak jadi karena oleh panitia lain saya diharuskan menunggu sesuai urutan formulir saya.

Berdasarkan urutan, saya tidak akan mungkin bisa karena saya harus memberikan workshop yang merupakan kontrak dan commitment.

Panitia Golden Ticket Audition mengatakan bahwa saya harus memilih.  Mau audition atau mau workshop.

Menurut kalian yang mana yang harus saya pilih?

Dan saya tahu jawabannya…. Even saya yakin seorang Barack Obama pun akan memilih seperti yang saya pilih… Commitment.

Sebuah hal yang sangat amat penting.  Apapun posisi kita.  Apakah kita seorang Presiden seperti Obama, seorang Public Speaker seperti saya dan tentunya kita semua.

Ada hal yang sangat berbeda antara pilihan dan commitment.

Pilihan adalah kalau saya masuk babak Live di RCTI tanggal 2 Juni nanti.  Saya harus memilih, Live Obama Golden Ticket atau ke Bali menghadiri APMF.  Karena disana saya tidak punya commitment sebagai pembicara, saya tentu bisa memilih Obama Golden Ticket.

Jadi walau selama ini saya mengagumi program-program yang dilakukan US Embassy di Facebook, tampaknya saya harus berpikir dua kali untuk ikut lagi.  Sayang kan waktu terbuang percuma…

Sayang sekali konsep acara yang bagus dan dibuat supaya “Brand Experience” terhadap Obama dan kedatangannya ke Indonesia semakin baik malah menjadi kebalikan.

Masih banyak negative brand experience yang terjadi kepada orang lain pengagum Obama.  Klik link berikut ini: http://www.facebook.com/notes.php?id=59649400218#!/posted.php?id=59649400218&share_id=121169751250719&comments=1#s121169751250719

13 Comments

  1. Ketika saya pertamakali berpartisipasi dengan mengirimkan essay tersebut di Bulan Maret, yang terlihat pada waktu itu penyelenggara Quiz ini adalah US Embassy. Namun ketika sy mendapat email Golden Ticket kemarin untuk audisi di Surabaya hari Jumat mendatang (28/05/2010), sy melihat ada logo RCTI. Di kepala saya berputar-putar banyak pertanyaan. Every bad experience dalam audisi tersebut sebenarnya ulah siapa? Tim US Embassy kah? Atau Tim RCTI kah? Ataukah BOTH? Jujur sy sekarang menjadi bingung, harus senang krn sy menerima Golden Ticket tsb ataukah takut krn akan “dikerjain abis2xan” pada waktu audisi mendatang. Kalau ditanya apa motivasi saya untuk mengikuti quiz tsb? Definitely I’m eager to learn and get inspire with Obama’s history/background because for me, his life is a big story and i want to dig more about this decade history. Well.. semoga ada tanggapan dan improvement dari US Embassy & RCTI. Kl tidak, mengutip statement B. Amalia Maulana… This brand activation could be a Brand DE-ACTIVATION. hari Jumat mendatang saya akan tetap datang and will give it live report, what’s going on there.

    1. Yes, kamu tetep ikut aja… menurut Dimas Novriandi yang ikut babak interview ternyata tidak disuruh yang macam2 kok. Mudah-mudahan panitia pelaksana belajar dari kesalahan di Jakarta. Jangan lupa LIVE tweet ya 🙂 Good Luck! Semoga bisa lolos 🙂

  2. hi mas yoris! 😀

    sayang sekali kita gak jadi barengan sampai tahap selanjutnya, tapi saya sepakat commitment memang harus diutamakan 🙂

    mengenai tes tahap lanjut (interview) bener kok mas lebih banyak ditanya mengenai pribadi kita seperti tentang pekerjaan, minat, dan pengetahuan tentang US & Obama. jadi tidak ada diminta untuk melakukan suatu hal yang kita gak nyaman, hehe… begitu pun dengan semifinalis lainnya.

    semoga lain kali kita ketemu lagi ya mas yoris, pengen belajar banyak plus minta tandatangan bukunya, hihi…

    good luck untuk temen-temen yang akan mengikuti audisi di kota medan dan surabaya!

    1. Yes… Good luck Dimas… semoga berhasil di babak Live di RCTI nanti 🙂

      Iyalah, sayang aja banyak yang belum mengerti soal Commitment versus pilihan… as stated on my blogpost diatas… kalo pilihannya GT Obama vs APMF yang saya sudah bayar sekalipun… namun saya masih bisa memilih, pasti saya memilih GT Obama… but in life, we have some commitment that we do as promised.

      Pastinya kita akan ketemu lagi… next time jangan lupa bawa bukunya… kemarin di RCTI aja pas audisi… panitia ada yang bawa bukunya sambil kerja ternyata 😉 langsung saya tanda tangani 🙂

  3. Walaupun sudah respon di live tweet, rasanya perlu meninggalkan komen disini… memang komitmen itu ada parameternya ya… saya pilih Golden Ticket walaupun ada janji paginya… tapi karena kepentingannya lebih ke Golden Ticket.. maka dipilihlah GT..
    Thanks Bang Yoris… sejenak bertemu pun sudah kecipratan energinya…sayang saya ngga bawa buku CJ

    1. iya… di twitter kan respon hanya 140 character 😉

      setuju, komitmen ada parameternya 🙂 Saya juga sebenarnya pagi itu harus memberi workshop di acara Femina – BNI… namun demi GT Obama, saya telpon Ibu Cyltamia yang harusnya mengajar siang jam 13 untuk tukeran dengan saya, biar saya bisa ikut audisi jam 8 pagi di RCTI 🙂

      Wah sudah baca buku Creative Junkies juga toh? Next time dibawa ya…

      Well, good luck Baban… win those Golden Ticket and share the positive energy from Obama 🙂 Seperti yang saya rasakan dari jarak jauh 😉

  4. I think you made the right choice, ris. Seharusnya panitia mempertimbangkan fakta bahwa 1) they sent u the e-mail rather last minute 2) you still came despite your busy schedule, sampai bela-belain tuker jadwal. If I were them, I’d give you a chance to do the interview first, what’s the harm? I’d want someone like you to advance in the audition and even win it, because if there’s anyone who could really appreciate the trip and get other people inspired by it, the person is you. 🙂

    But anyway, don’t worry, ris. There’ll be plenty of other ‘golden tickets’ for you soon, I bet.

    1. Thanks Affi… sayangnya panitia tampaknya tidak terlalu membaca essay yang dikirimkan maupun profile peserta audisi 🙂 sometimes we were carried away dan mungkin lupa alasan awal audisi ini diadakan… akhirnya banyak sekali pihak yang kecewa karena audisi ini…

      Yup… agree that there will be plenty of ‘golden tickets’ awaits for me 🙂 walau mungkin bukan yang dari Obama 😉

      1. Kenapa ya masih ada orang Indonesia yang mementingkan soal arogansi dan menyepelekan suatu proses? Kalau Obama tahu soal ini, dia pasti tidak senang karena dia mengerti betul arti kesungguhan dan kerja keras. Gimana nggak? Dia harus bangun jam 04.00 pagi untuk belajar, tentunya di luar jam pelajaran sekolah dan plus mendapatkan pendidikan keras dari ibunya.. Itu baru sebagian dari cerita seorang Obama. Janganlah kita pakai nama besar seseorang untuk sekedar memanfaatkan peluang. Tapi baiknya, menurutku, ada tujuan yang dicapai yang lebih mulia dari itu dan prosesnya merupakan bagian yang tidak kalah penting. Bener nggak Ris?

  5. Wah, saya malah nggak tau Obama bangun jam 4 pagi untuk belajar 🙂 thanks for the info

    Iya ya… sebenarnya daripada fokus ke ekspresi para peserta audisi, sebenarnya lebih baik fokus ke cerita-cerita dari para peserta audisi ya… Siapa tau mirip dengan story Obama yang memang penuh inspirasi…

    Tujuan acara ini kan untuk memberikan inspirasi positif dari Amerika as a country dan Obama as the President…

  6. Hehehe iya Obama diharuskan ibunya bangun jam 4 pagi untuk ditutor sang ibu menambah materi internasional yang harus dia peroleh. Model homeschooling juga, tapi karena ibunya kerja jadi anaknya harus bangun jam 4 pagi.

    Wah, sayang banget ya kesempatannya. Ternyata Amerika kenal birokrasi juga ya? Kalau baca komentar di FB rata-rata ketinggalan kereta karena terlambat buka e-mail. Padahal belum semua orang Indonesia itu online tiap hari…kalau mau yang adil harusnya jangan ngasih kabar terlalu mepet, lebih bagus lagi kalau ada kesempatan pilih waktu wawancara.

    Kalau soal alasan minta tukar waktu wawancara yang ga diperdulikan itu sih memang khas Amerika kan, tidak ada kasta…audisi ya audisi, terlambat atau absen ya dihitung absen.

    Sepertinya acara ini memang bukan jodohmu Ris, mudah-mudahan nanti dapat kesempatan yang lebih OK untuk mengenal Presiden Obama.

    Dalam kehidupan terkadang komitmen dan pilihan saling berhubungan. Kita tidak selalu punya kesempatan untuk memilih. Berbahagialah karena diberi banyak kesempatan untuk memilih, dan sudah kamu buktikan bahwa kamu selalu memegang komitmen pada pilihanmu…dan berhasil. Sukses selalu!

Leave a Reply to Dimas Novriandi Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.