Sayang sekali Gubernur Jokowi baru jadi Gubernur tahun ini. Padahal kalau beliau tahun lalu sudah jadi Gubernur, saya bisa menikmati Car Free Night lantaran tahun lalu saya merayakan malam pergantian tahun di Hotel Indonesia bersama istri saya yang sedang hamil.
Tahun lalu saya melihat bagaimana mobil macet total dan masyarakat merayakan malam pergantian tahun tanpa ada acara khusus. Walau mendadak, saya yakin tahun depan Car Free Night akan lebih prepare dan mulai didukung oleh pihak swasta untuk mengadakannya. Sekali lagi, luar biasa untuk Pemda DKI.
Tahun ini, saya mencoba pengalaman yang berbeda lagi. Yes, always buy the new experience. Saya baru bisa merayakan tahun baru di luar Hard Rock Cafe pada malam pergantian ke tahun 2008, maklum sebelumnya saya selalu ‘jaga kandang’. Dan saya pilih Hongkong karena kota tersebut masuk dalam list saya untuk melihat bagaimana hebohnya tahun baru secara gratis bersama ribuan orang. Malam itu saya juga belajar, bagaimana mengatur public transportation sehingga ribuan orang dengan tertib bisa pulang dengan MRT.
Saya juga pernah merayakan di rumah saja, nonton inspirational DVD with my girlfriend. Just the 2 of us. Refleksi apa saja yang sudah kami achieve dan apa yang masih kurang. Apalagi kami sadar, pada saat married nanti, kami akan kehadiran buah hati kami, sehingga moment berdua sangat kami jaga. It’s a unique experince, you guys should try.
Saya juga pernah merayakan dekade terbaru, dengan melihat matahari terbit di Borobudur. So, merayakan malam pergantian tahun bisa sangat beragam caranya. Buat saya yang terpenting, cari experience baru. Dan tentunya dengan siapa merayakannya?
Saat muda, tentunya kita ingin merayakan bersama banyak teman di tempat yang meriah juga. Ada saatnya bersama pacar atau istri. Dan saat ini saya sudah naik ke step berikutnya, bersama keluarga. Yup, kini acara malam tahun baru saya fokuskan dengan keluarga. Setahun penuh bekerja, saatnya merayakannya bersama keluarga terdekat.
Karena dalam 5 tahun terakhir ini belum pernah ke Singapore, kami jauh-jauh hari memilih kota tetangga ini karena dengan perhitungan jarak tempuh dekat untuk bayi kami Deara yang belum genap setahun. Terlihat sekali Deara sangat enjoy karena makannya lebih lahap dan ternyata dia sangat senang jalan-jalan di orchard road. (Wah lagi-lagi menunggu Jokowi membenahi pedestrian kita nih… think positive)
Salah satu dari banyak hal yang saya dapat dari lburan tahun baru kemarin, (dari pengamatan saya dari jendela kamar di Mandarin Orchard) Singapore hanya membakar kembang api selama 8 menit. Tepat jam 12 malam. Namun luar biasa indahnya. Efficient yet beautiful.
2 Comments
Selama ini, karena alasan cemen “anak gadis sebaiknya tidak boleh keluar rumah di atas jam 10 malam”, maka saya selalu berada di dalam rumah setiap kali tepat pergantian tahun. Saya rasa saya tidak merayakan Tahun Baru, hehehe.
Tapi saya rasa tahun depan akan berubah. Karena saya akan menikah, dan diperkirakan saat Tahun Baru nanti saya akan punya suami, dan pacar saya sekarang adalah fotografer eksperimental, saya punya rencana merayakan Tahun Baru dengan menemani pacar saya memotret kembang api. Karena memotret kembang api butuh skill khusus, bagaimana berlomba dengan waktu supaya kembangnya tidak keburu ilang saat kamera menjepret “klik”. 😀
Yes Vicky memotret kembang api perlu skill khusus 🙂 kebetulan saya juga dulunya cari makan dengan motret… sekarang cari makan dengan jual ide 😉