Alun Alun

Sangat senang di bulan Agustus lalu, hadir sebuah tempat baru bernama Alun Alun. Bertempat di Grand Indonesia, tempat ini mejual segala pernak pernik yang berbau Indonesia disini. Mulai dari souvenir, pakaian, tas, lagu-lagu sampai restoran khas Indonesia.

Bisa untuk dipakai sendiri atau di rumah sendiri dan tentunya sangat bagus untuk para turis yang walau sedikit jumlahnya lantaran travel warning namun memiliki daya beli yang tinggi. Tampaknya Sarinah dan Pasaraya harus mulai berbenah. Produk – produk yang dijual di Alun Alun juga relatif terjangkau walau bisa dikatakan harga premium.

Kalau sekarang kita mau ke luar negri, nggak perlu bingung lagi bawa oleh oleh apa untuk teman atau rekan bisnis di luar negri. Cukup ke Alun Alun semua tersedia, bahkan barang dengan harga Rp. 50.000 sekalipun hingga yang harganya ratusan ribu rupiah tentunya.

Saya sendiri langsung membeli kaus kuning bergambar Jendral Sudirman yang modelnya sangat jaman sekarang namun cocok dengan guratan pencil bergambar Jendral jaman kemerdekaan dulu ini.

Memang, kreatif itu tidak selalu harus yang baru, memberikan sentuhan yang baru untuk sesuatu yang sudah ada namun dengan sentuhan yang berbeda. Bahkan untuk target market baru, seperti orang muda yang selama ini di cap terlalu kebarat-baratan.

Orang selalu bilang – hati-hati orang muda akan lupa kebudayaannya sendiri, makin tidak nasionalis. Namun terkadang, hanya masalah penyajiannya saja. Saya yakin banyak orang muda akan memakai batik bilang dirancang dengan gaya modern seperti yang terlihat di Alun Alun.

Mudah-mudahan Alun Alun akan menginsipirasikan tempat-tempat lain untuk juga melakukan hal yang baik untuk bangsa ini namun tetap komersil. Yang mereka lakukan bukan sesuatu yang baru namun menurut saya cukup breakthrough dan kreatif. Dari orang muda sampai yang sudah berumur akan senang dengan barang-barang di gerai yang terletak di lantai 3 ini.

Masih terlalu dini untuk mengukur kesuksesan Alun Alun, namun menurut saya mereka akan sukses dan ini adalah buah dari kreatifitas, Remember, Creative Sells!

Selain itu saya selalu mengingatkan bahwa untuk menjadi kreatif, kita harus memikirkan ide yang bermanfaat bagi banyak orang (bukan hanya ide yang bisa menghasilkan uang banyak), lalu ide ini berbeda dari yang biasa dilakukan orang lain dan yang terakhir ide ini bisa dilakukan.

Yup, terkadang ide-nya terlalu kreatif sehingga untuk menjalankannya tidak feasible. Tapi bukan berarti ide yang kita akan jalankan harus gampang ya. Sesuatu yang baru atau berbeda biasanya tidak selalu mulus di depan. Untuk itu kita harus persistent dengan ide atau gagasan tersebut namun penuh perhitungan.

Saya yakin, Indonesia akan semakin maju bila kita selalu mencoba untuk kreatif di apapun yang kita lakukan.

Semua orang pada dasarnya dilahirkan kreatif. Ingat, semua anak kecil menggambar kan? ‘Every person is a creative person’ dan karena itu harusnya ‘Every business is a Creative Business’

Diambil dari majalah Clear – kolom YORISSAYS every person is a creative person

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.