Saya selalu bilang, nama adalah janji sekaligus doa. Demikian saat saya memilih nama OMG Consulting, instead misalnya nama Optima Consulting. Saya berjanji untuk selalu membuat sesuatu yang ‘OMG’ alias beda dan terkadang pertama di industri untuk para klien kami. Nah bayangkan kalau namanya Optima, begitu hasil tidak optimal, klien bisa langsung complaint. Walau hampir semua project OMG Consulting berjalan optimal, namun saya tetap percaya, manusia berusaha secara optimal namun semuanya di tangan Tuhan pada akhirnya.
Selain itu, sebisa mungkin memilih nama yang bisa long lasting sesuai dengan perkembangan jaman. Starbucks misalnya cukup menghilangkan tulisan coffee di logo mereka saat ingin mengembangkan bisnis lebih besar lagi. Nah, bagaimana kalau namanya sudah sangat niche dan specific? Ganti saja! Yup, ada contoh menarik baru-baru ini dari portal favorit saya untuk mengirimkan file-file besar, yousendit.
Tampaknya CEO yang baru Brad Garlinghouse sadar bahwa seiring mereka akan mengubah experience, service dan harga tampaknya mereka perlu bukan sekedar ganti logo namun juga ganti nama. Kenapa?
Mumpung mereka masih memiliki 43 juta pengguna, harusnya tidak masalah bila mereka berganti nama seiring dengan service yang akan mereka launch. Apalagi bila tidak cepat-cepat berinovasi, para pengguna mereka bisa jadi sudah mulai memiliki akun baru di dropbox misalnya. Dropbox baru berdiri tahun 2007, sekitar 3 tahun setelah yousendit hadir.
Apakah yousendit yang kini berubah nama jadi Hightail akan sukses atau tidak, saya belum pelajari lebih lanjut. Namun intinya, jangan takut untuk mengganti nama. Yes, nama adalah asset, namun yang lebih penting adalah produk, service dan jasa yang kita tawarkan. Jika nama yang kita pegang sudah tidak represent, jangan takut untuk diubah.
Lihat saja kasus Dropbox versus yousendit, Dropbox lebih muda secara umur namun mampu mungkin lebih dikenal dibanding yousendit karena mereka kolaborasi dengan banyak handset.
Instagram, Twitter, Facebook semua nama-nama baru yang melesat karena inovasi yang tak pernah berhenti. Mengutip William Shakespeare, “Apalah Arti Sebuah Nama?” Kalaupun kita memberi nama lain untuk Mawar, toh tetap akan wangi. Sama seperti untuk sesuatu yang tidak baik, toh tetap akan tercium busuknya…
14 Comments
kebetulan mas, saya lagi mikirin nama untuk brand yang mau saya buat 🙂
Kasih Nama My Brand aja Bro 😀
Bang Yoris, nice article
Thank you Cak Oyong 🙂
“jangan takut ganti nama”–> setuju banget
menurut saya nama yg akan sukses mempunyai getaran saat kita menyebut/mengucapkan 🙂
btw nama ‘OMG Consulting’ bener2 terdengar keren dan filosofis 😀
Thanks 🙂 logonya juga cukup futuris karena menurut kami in the future semua logo akan lebih casual… itu sudah sejak 2007 lho 🙂
Rebranding…. seperti cerita kue bantat menjadi bronies…. Menarik bang.
wah menarik sekali mas Yoris… kalau kata dosen aku sih,, nama itu harus merepresentasikan produk supaya cepat booming.. contohnya brand aqua… dahulu saat aqua bernama puritas, dia ditolak habis2an,, dan kurang terkenal juga… pasalnya nama brandnya tidak merepresentasikan produknya yaitu air putih *air mineral… saat namanya berubah menjadi aqua yang lebih dekat dengan “air” barulah brand tersebut pelan-pelan semakin booming hingga skrg menjadi top of mind kita semua…. 🙂
cool…
wah baru tau aqua dulu namanya puritas… google ah 🙂
yapp.. monggo dicek disini mas Yor… 🙂
http://id.wikipedia.org/wiki/Aqua_(air_mineral)
bagaimana dengan nama Zik? saya punya angan-angan membangun sebuah perusahaan dengan nama Zik.
tergantung artinya apa? yang pasti akan sulit dapat account twitternya 🙂 cuma 3 huruf soalnya 😉
Blog mz yoris ini isinya sangat menginspirasi saya sekali, sya harap juga bisa menginspirasi generasi muda kita (;
terima kasih Joana 🙂 selalu suka nulis blog walau waktunya suka sempit sekali…
Apalagi di era digital gini ya Om Yor, nama membantu banget untuk memposisikan dimana brand kita bermain.