Metro TV – Independent Quick Count dan Exit Poll

pemilu-presiden

Yup, itu jari tangan saya setelah nyontreng tadi siang.  Sengaja saya menyelupkan jari manis saya. Sampai petugasnya bingung kok pak jari manis dik… “Biar beda aja pak…”

Saya memang membiasakan diri melakukan creative habit dalam kehidupan saya sehari-hari. Dengan begitu saat saya harus berpikir kreatif dan melakukan terobosan baru jadi lebih mudah.

We need to differentiate from our competitor.  Sama seperti Metro TV yang hari ini melakukan differensiasi lewat Quick Count yang dilakukan dengan independent karena akhir-akhir ini sedang heboh dibicarakan soal lembaga survey dengan pembiayaan dari satu Capres tertentu.  (Walau menurut saya sebenarnya tidak ada salahnya lembaga survey tersebut dibiayai selama lembaga tersebut menjunjung tinggi idealisme survey dan selama ini beda dari survey cukup akurat dengan kejadian akhir)

Selain itu Metro TV melakukan Exit Poll yang selama ini belum pernah dilakukan di Indonesia.  Jadi mereka interview orang yang sudah selesai memilih dan langsung menayangkan hasilnya lebih cepat dari quick count yang harus menunggu hasil pembacaan surat suara.

Every business is a Creative Business… including TV business

4 Comments

  1. Untuk tampil beda perlu alasan logis nggak? Abis baca berita Mbah Surip yang sedang beken karena lagu Ta Gendong itu. Judul dan isi lagunya nggak jelas, buat ku…setidaknya mesti ditanyakan dulu ke Mbah Surip. Setiap kali ditanya wartawan, jawabannya sering nyeleneh, mungkin anti logis atau aslinya tidak mau membuka diri malah nggak ketahuan. Karena orang jadi berpikir ya itu memang gayanya ga usah dipikirin, meski jawaban ma pertanyaan kadang nggak nyambung, juga antara statement yang satu dengan yang lain. Jadi emang bener ya, Yoris waktu ditanya kenapa ‘extra ordinary’ bukan yang ‘ordinary’ aja? ya supaya beda aja…Majalah HAI tempo dulu slogannya ‘berani tampil beda’ tapi kok aku lupa bedanya apa ya, ga kelihatan? Bukannya yang penting ‘bedanya’ itu kelihatan ya?

    1. kalau dulu HAI memang ‘berani tampil beda’ mulai dari fokus ke musik padahal jelas-jelas majalah musik tidak ada yang pernah berumur panjang. Trus HAI juga tampil beda dengan ilutrasi khas Mas Wedha yang hanya ada di HAI. Trus banyak lagi deh… salah satunya berani punya beberapa freelancer, termasuk saya hehehe

  2. Nyelup di jari manis biar tambah manis. Ihik. Tapi aku ngeliatnya kok orang2 yg gak mau berjalan di arus mainstream.. malah -ironisnya- jadi mainstream karena berusaha banget untuk terlihat beda ya..?

  3. bener juga ya… kalo dipikir2 kita begitu terpatok sama satu hal dan sangat ga kreatif. contohnya aku aja, kemaren karena rata2 org nyelupin jari klingking kanan, jadi bertanya2 pas ngliat ada yg nyelupin jari manis kiri. padahal yoris malah jari manis…

Leave a Reply to Inge Sundoko Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.